Minggu, 24 Januari 2010

Si Anak Pembungkam Dunia.


Severn Suzuki seorang anak kecil berusia 9 tahun asal Kanada, yang telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ) bersama teman-temannya. ECO sendiri adalah sebuah organisasi yang didedikasikan untuk belajar dan mengajar anak-anak lain mengenai masalah lingkungan Hidup. Pada tahun 1992, Severn yang saat itu berusia 12 tahun, datang ke World Summit di Rio de Jeneiro, Brazil, untuk membacakan pidatonya. Dan ia berhasil membuat para petinggi dunia yang hadir dalam KTT Lingkungan Hidup PBB tersebut, terdiam untuk beberapa saat. Lalu, apa yang dibacakan oleh Severn Suzuki sehingga mampu menyita perhatian seisi Ruang Sidang PBB? Berikut isi pidatonya:



Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental
Children Organization
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12
dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga,
Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk
bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda
sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di
sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan
masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum
atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi
semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia
yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat
yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan
habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena
berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena
saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa
tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu
persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan
burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini
ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua
pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki
semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai
asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang
telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di
tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak
tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah
ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi
- dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua
adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih
dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi
udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan
tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita
semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu
untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak
ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami
membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi
dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk
kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan
dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda,
komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami
menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah
satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan
makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih
sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun,
bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih
begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia
sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan
yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari
anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau
pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua
uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat
kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa
indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk
berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan
orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang
kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang
anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda
melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah
yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua
seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan
mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari
segalanya.”

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut
kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda
semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena
perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya
menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.


Bahkan seorang anak kecil pun bisa peduli terhadap kondisi bumi, yang dulu ia 'ramalkan' akan menjadi seperti saat ini. Lantas, apa yang bisa dilakukan oleh para orang dewasa? Mungkin saya, kita, kalian dan anda semua WAJIB membaca pidato ini berulang kali, agar kita bisa merasa malu, sadar dan tergerak untuk melakukan sesuatu yang bisa menyelamatkan bumi ini.
Semoga di era yang semakin modern, di setiap negara dan berbagai daerah di sudut dunia ada banyak Severn lainnya yang bisa menjadi penggerak penyelamat lingkungan hidup.

Mari Selamatkan Bumi!!!



Sumber:
http://www.hai-online.com/Hai2/Skulizm/Ekskul/Isi-Pidato-Severn-Suzuki-Soal-Lingkungan-Saat-Berumur-12-tahun
http://www.antara.co.id/berita/1258882282/severn-suzuki-si-pengguncang-ktt-bumi
http://www.jualanbuku.com/2009/01/21/severn-cullis-suzuki-enviromental-childrens-organization/

photo:
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Atasi%20Kerusakan%20Lingkungan%20:%20Pidato%20Severn%20Suzuki,%20Anak%20Berumur%2012%20th%20di%20Ruang%20Sidang%20PBB&&nomorurut_artikel=304

Kamis, 21 Januari 2010

Waspada Kanker Serviks!


Wanita mana yang tidak merinding ketika mendengar nama ‘Kanker Serviks’? Ya, penyakit yang satu ini memang bukan golongan penyakit baru yang menjadi salah satu pembunuh utama bagi kaum Hawa. Dan menurut saya, wanita zaman sekarang sudah tidak asing bahkan mungkin sudah mengenal penyakit ini lebih jauh. Kanker Serviks atau yang dikenal juga dengan sebutan Kanker Leher Rahim, merupakan penyakit kanker yang bisa diderita oleh wanita berusia 15 tahun keatas. Itu berarti kita sebagai wanita harus mewaspadai munculnya penyakit ini sejak dini.

Lantas apakah yang menjadi penyebab Kanker Serviks? Hal umum yang menjadi penyebab kanker ini adalah serangan Virus Human Papiloma (HPV). Sebenarnya ada 100 tipe HPV yang teridentifikasi dan kebanyakan tidak berbahaya serta tidak menunjukkan gejala, dan sebanyak 40 tipe HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Yang menjadi sasaran dari virus ini adalah alat kelamin, dan ada dua penggolongan tipe HPV, yaitu tipe HPV penyebab kanker dan HPV beresiko rendah. Virus ini menyerang organ seksual wanita secara bertahap, pada umumnya kanker serviks mulai menyerang dari leher rahim ( bagian dari rahim) dan kemudian mencapai vagina, dan penyebarannya akan semakin meluas jika tidak melakukan pengobatan.

Kita sebagai wanita tidak perlu merasa takut dengan Kanker Serviks, tentunya ada berbagai macam cara yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir faktor munculnya penyakit ini. Cara-cara yang bisa kita lakukan adalah seperti mencegah hubungan seksual pada usia dini, jumlah pasangan seks, dan kebiasaan merokok. Pencegahan ini bertujuan menghilangkan resiko perilaku seksual yang meningkatkan paparan terhadap Human Papiloma Virus (HPV). Selain itu, cara lainnya yang dianjurkan adalah memperbanyak mengkonsumsi sayuran berwarna hijau tua dan kuning yaitu yang banyak mengandung beta karoten, vitamin C dan vitamin E. Serta vaksinasi terhadap HPV yang bertujuan mencegah dan pengobatan terhadap infeksi virus Human Pamiloma.

Sumber:
(http://www.astaga.com/content/waspada-kanker-serviks-mengintai-hidup-anda)
(http://www.kesrepro.info/?q=node/21)

Gambar:
http://images.google.co.id/images?gbv=2&hl=id&sa=1&q=pita+lambang+kenker+serviks&btnG=Telusuri&aq=f&oq=&start=0

Sabtu, 09 Januari 2010

Siapkah Indonesia Menghadapi Perdagangan Bebas?

Tahun 2010 menjadi tahun yang memberi tantangan baru bagi sektor perdagangan dan perekonomian di Indonesia. Karena di tahun ini, Indonesia telah memasuki zona perdagangan bebas. Dimana keberadaan produk-produk luar negeri, bisa menjadi ancaman bagi sejumlah produsen dan pedagang lokal. Lantas, siapkah Indonesia menghadapi era perdagangan bebas ini?

Dari sejumlah pemberitaan yang disiarkan di media massa, tampak sejumlah produsen dan pedagang dalam negeri yang mengaku belum siap dan takut menghadapi perdagangan bebas. Mereka takut barang-barang yang mereka lempar ke pasaran tidak diminati konsumen. Memang jika dilihat dari segi kualitas, produk-produk hasil industri rumah tangga di Indonesia, kualitasnya jauh di bawah produk Cina. Seperti halnya tas, baju atau sepatu yang merupakan hasil dalam negeri, kurang diminati karena harganya yang tidak sesuai dengan mutu barang.

Tidak seperti produk-produk asal Cina, yang memiliki mutu bagus dan harga murah. Hal ini lah yang membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli produk asal negeri tirai bambu tersebut.
Lalu bagaimana nasib produsen, pedagang dan industri rumah tangga di Indonesia, jika pasar dikuasai oleh produk asing? Ini yang bisa menjadi pr bagi pemerintah, untuk membuat persiapan berkaitan dengan perdagangan bebas yang dapat mengancam eksistensi produsen dan pedagang lokal.

Jumat, 08 Januari 2010

Prestasi Timnas Menurun, Supporter Turun Tangan.

Ada sebuah kejadian unik yang terjadi dalam laga pertandingan Indonesia vs Oman, di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta (06/01). Saat injury time babak kedua, salah seorang penonton berkostum ala timnas Indonesia, tiba-tiba masuk ke lapangan dimana pertandingan sedang berlangsung. Penyusup ini tampak kecewa terhadap penampilan buruk timnas, sehingga ia nekat masuk ke lapangan hijau sambil berlari menggiring bola. Penyusup ini diketahui berinisial HM, warga asal Cikarang Selatan, Bekasi.

Akhirnya pria ini diringkus polisi tanpa melakukan perlawanan. Perasaan bersalah tampak di wajah pria yang mengaku gemas melihat tim idolanya tak bisa melakukan perlawanan terhadap tim lawan. Sungguh sebuah hal yang unik sekaligus mencengangkan.
Bagaimana bisa seorang penyusup tiba-tiba masuk ke lapangan pertandingan?
Mungkin wajar saja apabila pria itu kesal. Dan mungkin hal itu juga yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia yang menonton pertandingan tersebut di stadion maupun melalui layar kaca.

Turunnya prestasi timnas Indonesia, tentu membuat banyak masyarakat kecewa. Tapi sebagai supporter yang setia terhadap tim yang didukung, seharusnya kita tetap bisa menunjukkan dukungan pada timnas kita. Semoga di pertandingan selanjutnya, timnas Indonesia bisa meningkatkan prestasi dan mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Minggu, 03 Januari 2010

Harimau mati meninggalkan belang, Gus Dur mati meninggalkan kenangan.

Hari ini adalah hari kelima wafatnya mantan presiden ke-4 Republik Indonesia, K.H. Abdurrahman Wahid atau yang biasa kita sapa Gus Dur. Walaupun sudah berganti hari, dan berganti tahun setelah kepergian Gus Dur, tapi kenangan dan rasa kehilangan dari masyarakat Indonesia akan sosok bijaknya, belum lah hilang. Ini lah yang disebutkan dalam sebuah pepatah lama, gajah mati meninggalkan gading dan harimau mati meninggalkan belang. Pepatah itu sangat cocok dengan kepergian Gus Dur yang tetap meninggalkan nama harumnya di bumi Indonesia.

Bangsa ini bersedih karena telah kehilangan sosok yang sulit ditemukan di zaman sekarang. Gus Dur adalah tokoh besar yang jujur, arif dan memiliki pemikiran yang cerdas, walaupun terkadang banyak ide dan sikapnya yang memicu kontroversi di masyarakat.

Mungkin hanya sebentar saja Gus Dur memimpin Indonesia, tapi peran dan jasanya atas negara ini tidak sedikit. Lihat saja upayanya untuk merangkul seluruh bangsa, mulai dari masyarakat pribumi hingga etnis minoritas. Karena menurut beliau, etnis minoritas juga merupakan bagian dari NKRI. Bukan itu saja, kemampuannya untuk menjaga pluralitas juga sangat bagus.

Contoh tadi hanya sebagian kecil dari jasa-jasa besar Gus Dur terhadap bangsa Indonesia. Kini duka dan kesedihan bukan hanya milik warga NU, bukan juga milik umat muslim Indonesia, tapi milik seluruh bangsa Indonesia, mulai dari lintas etnis, hingga lintas agama.

Memang Gus Dur telah tiada, tapi jasa-jasanya tidak akan pernah hilang. Dan kita bisa melihat itu semua dalam kesatuan dan persatuan yang utuh diatas segala perbedaan bangsa ini.

Selamat jalan Gus Dur, selamat jalan guru bangsa..